Medan,tv intelijen news.com - Sudah lebih empat puluh hari dan hari ini hari ke empat puluh lima perang Israel dan Palestina terus terjadi. Meskipun berbagai pihak telah mengupayakan agar agresi Israel segera dihentikan dan tindakan konkrit PBB belum menampakkan hasil. Bagaimana upaya yang harus dilakukan demikian pertanyaan kandidat Doktor ditujukan kepada Prof. Dr.H.Fachruddin Azmi,M.A guru besar UIN Sumatera Utara juga ketua Majlis Syuro Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Sumatera Utara, pada saat seminar kelas Filsafat manajemenSabtu 18 November 2023.
Professor yang juga ketua DP MUISU bidang Penelitian itu menyatakan yang harus dilakukan bangsa dan Negara Indonesia adalah memperjuangkan upaya pengembalian dan pelestarian Kedaulatan Palestina
dengan upaya diplomatik meminta PBB agar berlaku objektif dan adil memerintahkan Israel segera menghentikan agresi, PBB agar menurunkan tentara perdamaian untuk mengusir mundur dari daerah pendudukan , mengakui kedaulatan Palestina dan melakukan program kemanusian untuk rehabilitasi dan rekondisi.
Selain upaya diplomatik perlu dilakukan upaya lainnya seperti seluruh komponen dan individu ummat dapat menggalang membuat petisi menyerukan tuntutan kepada bangsa bangsa melalui kedutaannya untuk save & Free kedaulatan Palestina. Mengutuk kejahatan perang kemanusiaan yang dilakukan Israel sampai dengan melakukan keputusan diplomatik lainnya yang strategis embargo atau memutuskan hubungan perdagangan/diplomatik.
Mengembangkan jaringan informasi menegakkan kebenaran dan keadilan untuk kedaulatan Palestina.
Mengoptimalkan fatwa MUI No 83 tahun 2023 dalam bentuk
Menggalang donasi ZIS membantu meringankan penderitaan rakyat palestina atas agresi Israel.
Memboikot produk Israel serta semua bentuk transaksi dan produk terindikasi membantu Israel.
Mendoakan setiap saat dan kesempatan membacakan qunut nazhilah, perlindungan , bantuan dan kemenangan kemerdekaan Palestina, serta
menginisiasi upaya membentuk funding kemanusiaan guna rehabilitasi dan recovery serta rekondisi Palestina.
Tentang gagasan two state yang ditanyakan kandidat Doktor lainnya Prof.Fachruddin berpandangan selama itu menghargai dan menghormati hak hak de facto dan de jure Palestina dan objective berkeadilan mungkin satu alternative yang bisa di tempuh.
Dalam membahas pertanyaan dalam diskusi tentang suatu organisasi atau Negara yang melakukan aneksasi, kolonialisasi agresi serta kesepakatan yang melegitimasinya. Fachruddin menyatakan harus diselesaikan dan didudukan secara proporsional dan harus membuka mata hati nurani kemanusiaan atas kesemenaan yang dilakukan , praktek diskriminatif dan kepentingan yang keliru mencederai keadilan kemanusiaan dan peradaban. PBB sebagai badan perdamaian dunia dan polisi dunia harus konsekuen menegakkan HAM harus berdaya menegakkan keadilan serta tidak a historis. Agresor harus dihukum sebagai penjahat perang dan kemanusian. Mereka yang menjadi pemicu dan melakukan kolonialisasi ,aneksasi, agresi apalagi sampai tahap genosida terhadap suatu bangsa tokohnya harus dihukum dan Negara yang bersangkutan memberikan kompensasi pada bangsa yang telah terzalimi, yang mengalami penderitaan serta kehilangan segalanya itu. Seperti Jepang wajib memberikan pampasan perang. Sebenarnya juga yang lain harus seperti itu. Ini jihad para ahli hukum internasional untuk menegakkannya pungkas Prof.Azmi.
Sebelumnya pada tempat terpisah pada symposium pendekatan system dalam manajemen pendidikan Islam Prof,Dr, Fachruddin memberikan uraian tentang system pengambilan keputusan yang tidak berdasarkan pendekatan system yang layak atau cacat akhirnya membawa petaka kemanusian dan peradaban seperti pengambilan keputusan pada masalah orang Yahudi
Keputusan yang memicu konflik kedua bangsa Israel dan Palestina sudah terjadi jauh sebelum serangan Hamas 7 Oktober 2023 lalu.Secara Historis Konflik ini dimulai pada 2 November 1917. Pemicunya adalah ketika itu, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menulis surat untuk tokoh komunitas Yahudi Inggris bernama Lionel Walter Rothschild.
Surat berisi 67 kata itu mengikat pemerintah Inggris mendirikan rumah nasional untuk orang Yahudi di tanah Palestina yang mereka jajah. Termasuk untuk memfasilitasi pencapaian tujuan tersebut. Inti surat yang dikenal dengan nama Deklarasi Balfour itu didukung negara Eropa dan menjanjikan gerakan Zionis pada negara dengan 90% diisi oleh penduduk asli Arab Palestina. Ini jelas kesewenangan wenangan dan memperkosa kedaulatan bangsa Palestina.
Mandat Inggris sebagai penjajah Palestina itu dibentuk 1923 dan berlangsung hingga 1948. Selama itu, Inggris memfasilitasi migrasi massal orang Yahudi, kedatangannya cukup besar setelah gerakan Nazi di Eropa.
Tentulah migrasi besar-besaran itu mendapat pertentangan dari warga Palestina.karena berdampak perubahan demografi negara dan penyitaan tanah oleh Inggris yang diberikan untuk tempat Yahudi bermukim.
Ketegangan yang meningkat ini menjadi awal terjadinya Perlawanan Arab pada 1936-1939. Pada April 1936, Komite Nasional Arab meminta warga Palestina melakukan pemogokan umum.Ini membuat pembayaran pajak tertahan dan adanya boikot pada produk Yahudi. Semua dilakukan sebagai bentuk protes pada kolonialisme Inggris dan kedatangan warga Yahudi yang kian meningkat.
Pemogokan massal terjadi selama enam bulan. Namun dibalas kolonial Inggris degan melakukan penangkapan massal dan penghancuran rumah, praktik yang sama masih dilakukan Israel hingga kini.
Perlawanan fase kedua yang dipimpin para petani Palestina terjadi pada 1937. Sementara paruh kedua pada 1939, Inggris mengerahkan 30 ribu tentara di Palestina dan mereka menjatuhkan bom melalui udara, memberlakukan jam malam, menghancurkan banyak rumah, penahanan administratif, dan pembunuhan massal.
Inggris juga berkerja sama dengan komunitas pemukim Yahudi. Mereka membentuk kelompok bersenjata dan pasukan kontra pemberontakan terdiri dari pejuang Yahudi bernama Pasukan Malam Khusus yang dipimpin Inggris.
Selama tiga tahun Perlawanan ribuan orang menjadi korban. Terdapat 5.000 orang Palestina terbunuh, 15-20 ribu orang terluka dan 5.600 dipenjara. Saya tidak menggunakan kata pemberontakan karena yang dilakukan rakyat Palestina itu adalah melindungi dan mempertahankan kedaulatannya dari kebijakan kolonialis yang semena mena dan jelas merampas serta memperkosa hak asasi manusia.
Pemicu Kedua adalah keputusan PBB yang mengadopsi Resolusi 181 yang diprakarsai Negara kolonialis dan imperialis untuk pembagian wilayah Palestina menjadi negara Arab dan Yahudi. Dengan dasar Populasi Yahudi kian membengkak 33% namun dengan lahan hanya 6% di Palestina pada 1947. Ini Rencana PBB itu ditolak Palestina. Karena Resolusi 181 akan memberikan 56% wilayah palestina pada Yahudi, termasuk sebagian besar wilayah pesisir subur. Saat itu 94% wilayah Palestina adalah bersejarah dengan 67% populasi.
Di sisi lain, paramiliter Israel telah mulai operasi militer sebelum mandat kekuasaan Inggris berakhir 14 Mei 1948. Mereka menghancurkan sejumlah wilayah Palestina untuk perluasan perbatasan wilayah Israel. Pada 15 Mei 1948 Israel didirikan dan keesokan harinya perang Arab dengan negara baru itu dimulai Perang berakhir Januari 1949 dengan gencatan senjata antara Israel dan Mesir, Lebanon, Yordania, dan Suriah.
Pada 1947-1948, lebih dari 500 desa, kota kecil dan besar Palestina hancur. Sekitar 15 ribu orang Palestina terbunuh, termasuk adanya puluhan pembantaian.Insiden tersebut membuat Gerakan Zionis menguasai 78% wilayah bersejarah Palestina. Sementara 22% sisanya dibagi menjadi yang dikenal saat ini Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Setelah Israel dibentuk, 150 ribu masyarakat Palestina tetap tinggal di sana. Mereka hidup di bawah pendudukan militer dengan kontrol ketat selama 20 tahun sebelum diberikan warga Isreal.
Pada 5 Juni 1967, sisa wilayah bersejarah Palestina termasuk Jalur Gaza dikuasai Israel. Selain itu juga termasuk Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, dan Semenanjung Sinai Mesir selama Perang 6 Hari melawan koalisi tentara Arab.
Perlawanan atau Intifadah dalam bahasa Arab dilakukan Palestina pertama kali pada Desember 1987 di Jalur Gaza. Ini dilakukan setelah empat warga Palestina tewas saat truk Israel bertabrakan dengan dua van yang membawa pekerja Palestina.
Protes menyebar ke Tepi Barat dengan pemuda Palestina melemparkan batu ke tank dan tentara Israel. Inilah yang menjadi awal terbentuknya gerakan Hamas, cabang Ikhwanul Muslimin yang melakukan perlawanan bersenjata pada Israel.
Israel tidak diambahkan dengan melakukan sejumlah aksi seperti pembunuhan mendadak, penutupan universitas, deportasi aktivis, dan penghancuran rumah.
Perlawanan itu berakhir setelah adanya Perjanjian Oslo tahun 1993. Saat itu juga dibentuk pemerintah sementara di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza, Otoritas Palestina (PA).
Perlawanan kedua Palestina terjadi 28 September 2000. Saat itu pemimpin oposisi Partai Likud Israel, Ariel Sharon, melakukan kunjungan provokatif ke kompleks Masjid Al Aqsa.Bentrok terjadi, yang menewaskan lima warga Palestina dan melukai 200 orang selama dua hari. Selain itu juga memperluas pemberontakan bersenjata.
Sejak saat itu, Israel diketahui terus menerus melakukan serangan militer dalam sekala besar berkepanjangan di Gaza. Yakni pada 2008, 2012, 2014 dan 2021.2023
Ini membuat banyak warga Palestina meninggal, termasuk bayi, anak-anak. Selain itu juga menghancurkan ribuan rumah, sekolah, dan gedung perkantoran termasuk rumah sakit dan pusat pelayanan publik lainnya.
Keputusan yang hanya memperhatikan dan mengutamakan dan menguntungkan sepihak serta keputusan memberikan perlindungan melakukan agresi dan aneksasi bukan saja tidak sesuai dengan teori ilmu pendekatan system tetapi juga merusak system yang ada.(Jufrial Agusti).
Posting Komentar